Anda ingin mencari produk-produk wootekh herbal alami berkualitas khususnya WSC Biolo dan Collagen yang menjadi produk andalan dan best seller dari PT. Wootekh Indonesia?

Berikut alamat dan kontak person mitra distributor wootekh yang bergabung dalam group wootekh-online group.

Distributor Resmi Wootekh Kediri, Deni Sri Budi Hayuni, Aspol Perintis Jln A Yani D2 24 Bondowoso - Jawa Timur, Telp. 082231275201, pin BB 54E4 B6ED,WI 490 490. atau hubungi beliau di web site Replika dari Web Support System Independent Mitra Wootekh

http://www.wootekh-online.com/?id=deni81

Kabupaten Bondowoso terletak di kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dengan Ibu kotanya yaitu Kecamatan Bondowoso. Kabupaten ini setelah utara berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jember, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo.

Sejarah Kabupaten Bondowoso

Kabupaten Bondowoso terdiri dari wilayah pegunungan, dataran tinggi, dab bergelombang. Lokasi Kabupaten Bondowoso tidak strategis, karena walaupun berada di tengah pulau, tetapi Kabupaten Bondowoso tidak dilalui oleh jalan besar yang menghubungkan antar provinsi. Kemudian Kabupaten Bondowoso juga tidak memiliki wilayah lautan, sehingga hal seperti ini menyebabkannya kesulitan untuk dapat maju dibandingkan dengan wilayah lainnya di Provinsi Jawa Timur.

Sejarah Kabupaten Bondowoso

Wilayah ini dahulu kala saat dibawah kepemimpinan Bupati Ronggo Kiai Suroadikusumo di Besuki mengalami berbagai kemajuan, dimana berfungsinya Pelabuhan Besuki sehingga menjadi tempat strategis yang menjadi daya tarik untuk para pedagang dari wilayah luar. Hingga kemudian para penduduk semakin padat jumlahnya, hal ini membuat sang pemimpin berencana membuka hutan di sebelah tenggara.

Kiai Patih Alus merencanakan supaya Mas Astrotruno, yang merupakan putra angkat Bupati Ronggo Suroadikusumo ditunjuk sebagai orang yang mengemban tanggung jawab dan misi membuka hutan di sebelah tenggara tersebut.  Dan permintaan tersebut disetujui Kiai Ronggo-Besuki. Maka Mas Astrotruno yang kan menjalankan misi ini. Pengembangan wilayah ini dilakukan tahun 1789, tujuannya untuk memperbesar wilayah kekuasaan dan juga untuk media penyebaran ajaran agama Islam, karena dengannya terbuka akses mudah untuk mendakwahi daerah yang masih dalam keadaan kesyirikan dengan menyembah berhala.

Mas Astrotruno juga dibantu Puspo Driyo, Jatirto, Wirotruno, dan Jati Truno, mereka bersama berangkat untuk melaksanakan tugas pergi ke wilayah di sebelah selatan, yang melewati daerah pegunungan, kemudian langsung menuju ke arah timur hingga sampai ke Dusun Wringin. Hingga akhirnya tiba di desa Kademangan, kemudian mendirikan tempat peristirahatan.

Tugas untuk membuka jalan ini berlangsung cukup lama yaitu dari tahun 1789 hingga 1794. Dan agar dapat memperkuat posisi kekuasaan maka Mas Astrotruno pada tahun 1808 mendapatkan posisi sebagai demang, dirinya mendapatkan gelar Abhiseka Mas Ngabehi Astrotruno, atau yang disebut dengan Demang Blindungan. Dengan begitu wilayah pun akan dibangun. Atas jasanya itu Astrotruno diangkat menjadi  Nayaka yang merangkap sebagai Jaksa Negeri.

Dari ikatan Keluarga Besar “Ki Ronggo Bondowoso” maka didapatkan informasi bahwa ketika tahun 1809, Mas Ngabehi Astrotruno diangkat menjadi patih, dan dirinya dipandang sebagai penemu sekaligus penguasa pemerintahan pertama di wilayah Bondowoso yang dibuka tersebut. Adapun awalnya lokasi kediaman Ki Kertonegoro yang bernama Blindungan, maka setelah dibangun namanya dirubah menjadi Bondowoso.

Makna Bondowoso dikaitkan dengan kata Bondo yang berarti modal atau bekal. Woso yang berarti kekuasaan. Sehingga menjadi maknanya adalah terjadinya negeri adalah semata-mata karena modal kemauan keras mengemban tugas.