Solusi bergabung dan belanja wootekh di Batam
Jumat, 08 Mei 2015
0
komentar
Untuk mendapatkan produk wootekh di wilayah Batam dan sekitaranya, kita bisa menghubungi Sinta Herviyani di Kampung Harapan Swadaya RT 004/004 Kel. Sandai, Bengkong - Batam. di nomor Telp 0856 68 888 626 pin 7DAC 88B2. www.wootekh-online.com/?id=sinta
Sejarah Kota Batam
Batam
merupakan salah satu pulau yang berada di antara perairan Selat Malaka
dan Selat Singapura. Tidak ada literatur yang dapat menjadi rujukan dan
mana nama Batam itu diambil, yang jelas Pulau Batam merupakan sebuah
pulau besar dan 329 pulau yang ada di wilayah Kota Batam. Satu-satunya
sumber yang dengan jelas menyebutkan nama Batam dan masih dapat dijumpai
sampai saat mi adalah Traktat London (1824).
Penduduk asli Kota Batam
diperkirakan adalah orang-orang Melayu yang dikenal dengan sebutan Orang
Selat atau Orang Laut. Penduduk ini paling tidak telah menempati
wilayah itu sejak zaman kerajaan Tumasik (sekarang Singapura)
dipenghujung tahun 1300 atau awal abad ke-14. Malahan dan catatan
lainnya, kemungkinan Pulau Batam telah didiami oleh orang laut sejak
tahun 231 M yang di zaman Singapura disebut Pulau Ujung.
Pada masa
jayanya Kerajaan Malaka, Pulau Batam berada di bawah kekuasaan Laksamana
Hang Tuah. Setelah Malaka jatuh, kekuasaan atas kawasan Pulau Batam
dipegang oleh Laksamana Hang Nadim yang berkedudukan di Bentan (sekarang
P. Bintan). Ketika Hang Nadim menemui ajalnya, pulau ini berada di
bawah kekuasaan Sultan Johor sampai pada pertengahan abad ke.18. Dengan
hadirnya kerajaan di Riau Lingga dan terbentuknya jabatan Yang Dipertuan
Muda Riau, maka Pulau Batam beserta pulau-pulau lainnya berada di bawah
kekuasaan Yang Dipertuan Muda Riau, sampai berakhirnya kerajaan Melayu
Riau pada tahun 1911.
Di abad ke-18, persaingan antara Inggris dan Belanda amatlah tajam dalam upaya menguasai perdagangan di perairan Selat Melaka. Bandar Singapura yang maju dengan pesat, menyebabkan Belanda berusaha dengan berbagai cara menguasai perdagangan melayu dan perdagangan lainnya yang lewat di sana. Hal ini mengakibatkan banyak pedagang yang secara sembunyi-sembunyi menyusup ke Singapura. Pulau Batam yang berdekatan dengan Singapura, amat bermanfaat bagi pedagang-pedagang untuk berlindung dan gangguan patroli Belanda. Pada abad ke-18, Lord Minto dan Raffles dan kerajaan Inggris melakukan Barter dengan pemerintah Hindia Belanda sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau kembar dengan Singapura diserahkan kepada pemerintah Belanda.
Di abad ke-18, persaingan antara Inggris dan Belanda amatlah tajam dalam upaya menguasai perdagangan di perairan Selat Melaka. Bandar Singapura yang maju dengan pesat, menyebabkan Belanda berusaha dengan berbagai cara menguasai perdagangan melayu dan perdagangan lainnya yang lewat di sana. Hal ini mengakibatkan banyak pedagang yang secara sembunyi-sembunyi menyusup ke Singapura. Pulau Batam yang berdekatan dengan Singapura, amat bermanfaat bagi pedagang-pedagang untuk berlindung dan gangguan patroli Belanda. Pada abad ke-18, Lord Minto dan Raffles dan kerajaan Inggris melakukan Barter dengan pemerintah Hindia Belanda sehingga Pulau Batam yang merupakan pulau kembar dengan Singapura diserahkan kepada pemerintah Belanda.
TERIMA KASIH telah berkunjung ke www.solusiwootekh.com
Judul: Solusi bergabung dan belanja wootekh di Batam
Ditulis oleh igmabudi
Founder www.wootekhbisnis.com Telp.0822 9900 5658
Semoga artikel ini bermanfaat bagi ANDA. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://solusiwootekh.blogspot.com/2015/05/solusi-bergabung-dan-belanja-wootekh-di.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh igmabudi
Founder www.wootekhbisnis.com Telp.0822 9900 5658